Senin, 30 April 2012

Contoh PROPOSAL TABLOID KAMPUS


Problematika

Media literasi mutlak diperlukan sebagai kemampuan dasar berpikir kritis untuk hidup di abad informasi. Tiap hari kita diterpa ribuan informasi. Kita harus selektif  dalam memilih informasi mana yang akan kita respon. Karena batas antara informasi yang benar dan salah, valid dan invalid semakin kabur. Kita juga harus cerdas dalam menggunakan informasi, belum tentu informasi yang kita ambil akan membuat hidup kita semakin baik meskipun informasi tersebut benar.

Ironisnya, pesatnya pertumbuhan media di Indonesia tidak dibarengi dengan meningkatnya tingkat literasi media masyarakat kita. Budaya melek media harus dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya untuk para orang tua, guru sekolah, dosen, tokoh agama atau para pembuat kebijakan, budaya melek media, sikap kritis dalam mengkonsumsi media justru harus dimiliki oleh golongan yang secara langsung menjadi penikmat dan sasaran utama media yaitu anak-anak dan remaja termasuk mahasiswa.

Literasi media tidak melihat latar pendidikan seseorang. Karena literasi media sebenarnya cara pandang dari mana sesorang membuka diri terhadap media dan memaknai pesan yang ia terima dari media. Potter (2001: 7) mengatakan bahwa literasi media bukanlah sebuah kategori, layaknya status, apakah kita termasuk di dalamnya atau tidak. Potter melanjutkan bahwa literasi media adalah sebuah rangkaian kesatuan (continuum). Ia menganalogikan literasi media dengan sebuah termometer yang mana terdapat derajat untuk menunjukkan tingkatan atau kualitas.


Dengan tanpa mengesampingkan sederetan teori dan metode penelitian media, sebenarnya literasi media hanya masalah kebiasaan saja. Kebiasaan menonton dan mengkonsumsi media idealnya diiringi dengan pembiasaan untuk mencermati, menganalisis maksud dari tayangan media tersebut. Meskipun seseorang memiliki kemampuan atau pengetahuan yang memadai untuk menjadi media-watcher, belum tentu ia mau untuk mengkritisi media.
Hal yang menarik untuk dijadikan renungan adalah budaya literasi media di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi. Dikatakan menarik karena fokus studi mereka adalah media. Sejak semester awal hingga akhir, mereka mendapatkan banyak informasi tentang media dan segala aspeknya. Mereka pula yang secara intens mengamati, mengkaji dan menemukan fakta tentang media. Sayangnya, tingkat literasi media yang mereka miliki hanya disimpan untuk diri mereka sendiri. Mereka tahu bahwa banyak hal yang bisa dan harus mereka kritisi dari media, tetapi yang terjadi justru sikap pembiaran. Bukti konkretnya adalah masih minimnya, untuk tidak mengatakan tidak ada, tulisan mahasiswa komunikasi tentang media di media massa. Rubrik semacam suara mahasiswa di harian Kedaulatan Rakyat, Prokon Aktivis di Jawa Pos dan rubrik sejenis lainnya lebih banyak diisi oleh mahasiswa dari ilmu non-sosial.

Mungkin karena mereka berada dalam lingkungan sama dan menganggap yang lain juga tahu apa ia ketahui. Sehingga mahasiswa Komunikasi merasa tidak perlu menyampaikan sikap kritis mereka atas media, alih-alih menuliskan gagasan mereka ke media.

Pembiaran yang terjadi berulang kali membuat mahasiswa menganggap pesan-pesan negatif di media adalah hal biasa dan lumrah. Pada akhirnya yang terjadi adalah berkurangnya tingkat sensitivitas (desensitization) terhadap pesan negatif media. Inilah yang kemudian menjadi sebab hilangnya nalar kritis mahasiswa atas fenomena sosial yang terjadi di sekelilingnya.
Kenyataan berbicara bahwa mahasiswa tidak terbiasa melakukan
komunikasi tertulis. Lebih mudah menyampaikan informasi melalui lisan. Padahal menulis, khususnya karya ilmiah, adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan penyandang status kaum akademisi. Aktivitas intelektual adalah proses berpikir, mengamati, berdiskusi antarwarga akademi dan menuliskan hasilnya dalam bentuk laporan penelitian. Namun laporan penelitian itu sendiri hanya berfungsi sebagai mental exercise, laku intelektual, yang akhirnya hanya mengisi rak-rak perpustakaan. Itulah yang disebut sebagai academic action. Lebih lanjut, academic action harus pula diikuti dengan apa yang disebut public action, publikasi atas hasil dari laku intelektual (Wardhana, 1997:v).

Mempublikasikan hasil refleksi atas realitas ke dalam karya tulis bukan sekedar untuk mencari status, julukan ataupun gelar akademis. Sebuah karya tulis disusun dan dipublikasikan lebih sebagai tanggung jawab moral kepada masyarakat. Boleh dikatakan karya tulis ilmiah adalah anak kandung yang lahir dari rahim intelektualitas.

Selain kebiasaan menulis yang masih sangat minim, permasalahan yang dihadapi mahasiswa komunikasi UNIFA adalah keterbatasan sumber informasi yang menunjang studi serta kemampuan praktis di bidang kajian komunikasi.

Berangkat dari kegelisahan atas problematika tersebut dan kebulatan tekad, tabloid ini hadir sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut.
Media ini didirikan dengan beberapa tujuan antara lain :
  1. Menumbuhkembangkan aktivitas media-watch di kalangan mahasiswa komunikasi UNIFA khususnya dan mahasiswa MAKASSAR pada umumnya.
  2. Melatih ketrampilan komunikasi secara tertulis untuk menyampaikan opini, kritik atau ide di media kampus.
  3. Menyediakan ruang berekspresi dan apresiasi bagi mahasiswa komunikasi di bidang fotografi, desain visual, jurnalistik dan minat lainnya.
  4. Memberikan informasi, panduan serta tips-tips yang dapat digunakan sebagai penunjang studi maupun bekal pengetahuan praktis.

Jenis Media
Jenis media yang dipilih adalah Medium Tabloid. Pemilihan format tabloid karena kelebihan yang dimiliki tabloid baik secara fisik maupun materi berita dibanding format media lainnya.
Secara fisik, format tabloid memiliki karakteristik :
Lebih menarik, dengan adanya ilustrasi, gambar maupun foto.
Mudah dibawa sehingga bisa dibaca di mana saja.
Bersifat personal, tidak seperti tabloid, koran atau newsletter yang bisa dibaca beramai-ramai.
Dijilid dengan baik sehingga mudah didokumentasikan.
Sedangkan secara kualitas, tabloid bisa memuat tulisan yang lebih banyak dan panjang.  Sehingga memungkinkan untuk menyajikan liputan berita secara lebih mendalam dan menyeluruh.

Nama Media

Media ini bernama KERTAS. Nama tersebut sangat tak jauh dari keseharian kita dalam menggunakan alat tulis menulis ini yaitu sebuah KERTAS.
Secara harfiah, istilah KERTAS memiliki dua arti :
  1. KERTAS adalah sebuah barang hasil ciptaan manusia berupa lembaran-lembaran tipis yang mempunyai fungsi beragam, KERTAS juga di kenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan masih kegunaannya yang lain alat tulis menulis, yang kini ketahui bahwa KERTAS ini berwarna putih, jika di artikan adalah suci. Dan dimana-mana semua orang pasti membutuhkan KERTAS, baik itu untuk menulis, sebagai pembungkus kacang, di robek-robek, di rekat, di lipat, bahkan di coreti, maupun sebagai mainan anak-anak dan juga sebagai bahan bakar. Manfaat KERTAS sangatlah banyak. Berharap KERTAS yang satu ini, yang merupakan media kampus UNIFA dapat pula seperti KERTAS yang pada umumnya, yang mempunyai banyak manfaat bagi orang-orang yang membutuhkannya dalam dunia informasi.
  2. KERTAS adalah singkatan dari kata Kreativitas Tanpa Batas, KERTAS hadir dalam ruang lingkup UNIFA tanpa warna dan akan kami berikan kepada seluruh keluarga besar UNIFA (mahasiswa, dosen, karyawan dan segenap civitas-civitasnya ), singkatnya yaitu kepada semua yang ada dalam lingkungan UNIFA. Untuk di warnai sesuai dengan warna yang di inginkan, warna yang di maksud di sini adalah bakat dan kreativitas (penulisan, puisi, cerpen, esai, artikel, feature dan lain-lain).
Nama bukanlah sekedar sebutan. Nama harus memiliki makna yang mencitrakan pemiliknya atau harapan dari pemberi nama. Begitu pula nama KERTAS secara simbolis memiliki makna filosofis yang menyimpan harapan atas eksistensi media ini yaitu :
  1. Media yang menyediakan ruang kebebasan bagi ekspresi, gagasan dan pemikiran. Sebuah habitus intelektual bagi mahasiswa UNIFA khususnya Komunikasi  dalam berekspresi dan saling bertukar gagasan.
  2.  Menjalankan fungsi solidarity maker di antara mahasiswa, alumni dan dosen UNIFA. Menumbuhkan semangat dan tekad untuk bersama-sama memajukan almamater. Keteguhan semangat yang kokoh layaknya tangan yang terkepal

Paradigma

Dengan melihat realitas industri percetakan dan sumber daya yang ada serta idealita yang hendak diraih, paradigma yang digunakan dalam pendirian media ini adalah perpaduan dua paradigma yaitu misionaris dan pasar. Namun lebih condong pada paradigma yang pertama.

Pemilihan paradigma ini lebih disebabkan alasan pragmatis dan praktis. Secara struktural, media ini memiliki berada di bawah payung  UKM PERS sebagai induk organisasi. Hubungan struktural ini membawa konsekuensi bahwa media ini dituntut untuk bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan informasi pembaca tanpa harus menanggalkan idealisme perjuangan organisasi.

Untuk menjaga kontinuitas penerbitan, media ini akan banyak bergantung pada pihak pengiklan, subsidi anggaran dari organisasi, kerja sama serta donasi dari pihak lain (alumni, dosen, lembaga). Dengan adanya sumber dana tersebut, media ini bisa dinikmati konsumen secara sukarela dalam hal pembelian.


SEGMENTASI
Sasaran pembaca majalah KERTAS ini dapat dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan kontribusi yang diharapkan dari mereka.

Primer
Seluruh mahasiswa perjurusan UNIFA baik dari progam sarjana maupun diploma yang masih aktif, terutama mahasiswa tahun pertama yang sebelumnya merupakan Sekolah Tinggi Komunikasi (STIKOM) hingga pada angkatan ke tiga UNIFA sekarang.

Sekunder
Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di propinsi SUL-SEL
Mahasiswa jurusan komunikasi yang ada di universitas-universitas se-Sulawesi

Tersier
Dosen di jurusan ilmu komunikasi UNIFA.
Alumni jurusan ilmu komunikasi UNIFA.
Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di Se-SUL SEL.
Lembaga kajian media.

Secara umum kelompok primer dan sekunder memiliki karakeristik yang hampir sama.
Geografis
Propinsi Se-SULAWESI dan sekitarnya
Jarak antarkampus tidak terlalu jauh, memungkinkan untuk distribusi.


Demografis
Jenis Kelamin                      : Laki-laki dan perempuan
Usia                                  : 18 – 24 tahun
Strata ekonomi keluarga      : menengah ke atas


Psikografis
Suka pada hal-hal baru.
Belum memiliki orientasi pekerjaan yang mantap
Memiliki tingkat akses media yang tinggi
Mengikuti perkembangan teknologi komunikasi informasi

RUBRIKASI
Tabloid KERTAS akan mengulas berbagai topic dan menyajikannya di berbagai rubric, berdasarkan pola bahasan yang telah ditentukan pada tiap rubriknya. Dalam penyajiannya kami membagi rubric tersebut dalam rubric tetap dan rubric tidak tetap. Rubrikasi untuk media ini ditentukan dengan mempertimbangkan fungsi dan kebutuhan atas informasi apa yang diinginkan pembaca. Berdasarkan fungsinya, rubrik-rubrik dalam KERTAS berusaha memenuhi fungsi informatif, edukatif dan menghibur.
Berikut ini adalah rincian rubrikasi yang akan di sajikan :

PENGHUNI, merupakan pengantar dari redaksi. Melalui rubrik ini, redaksi menyapa pembaca, menjelaskan garis besar tema di tiap edisi. Selain itu isi dari rubrik ini juga menggambarkan opini atau keberpihakan media atas fenomena yang diulas.


Daftar Menu, sesuai dengan namanya rubrik ini akan menunjukkan ulasan apa saja yang ada disertai dengan petunjuk di halaman berapa ulasan itu ditempatkan. Rubrik ini akan memudahkan pembaca mencari artikel, ulasan, atau informasi yang diinginkan secara langsung tanpa membaca dari awal.

Akademika, berisi tentang informasi seputar akademik, dinamika kampus dan regulasi seputar perkuliahan. Informasi perkuliahan seperti kalender akademik juga akan di rampung dalam tabloid ini. Dan juga berisi ulasan berita ringan seputar kampus UNIFA, yang penyajiannya berupa tulisan bergaya Fature, serta di selingi dengan informasi tentang lowongan kerja.

Sosok, untuk rubric ini, kami membaginya dalam dua bagian. Yang pertama memuat ulasan tentang profil dari seseorang yang berkecimpung di bidang akademik yang kisahnya dapat menjadi panutan bagi mahasiswa. Ini di maksudkan agar para mahasiswa akan semakin mengenal para pendidik dan bisa termotivasi lagi dalam mengembangkan kreasinya.

Dari Anda, rubrik yang memuat tulisan dari pembaca yang berisikan komentar, pertanyaan, kritik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tabloid dan kampus UNIFA itu sendiri. Pembaca bisa mengirimkan tulisan untuk rubrik ini melalui surat, email atau sms.

Lap -Top, kependekan dari Laporan Top yang berisi uraian tentang hasil liputan mendalam atas topik tertentu. Rubrik ini merupakan inti pesan yang ingin disampaikan media ini kepada pembaca. (Liputan Khusus)

Mainstream, berisi ulasan topik-topik tertentu yang berkaitan dengan kajian ilmu komunikasi. rubrik mainstream memiliki tiga sub-rubrik sesuai dengan pilihan konsentrasi yang ada di jurusan komunikasi UNIFA yaitu media studies, supporting media dan perspektif media. Dalam bentuk konkret, rubrik mainsteram berisi artikel tentang produksi media, ke-PR-an, pemasaran, maupun isu-isu kebijakan komunikasi, dan tak lupa semua jurusan yang ada di UNIFA. Diharapkan melalui rubrik mainstream, mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan tentang isu-isu aktual di dunia kerja yang akan mereka geluti. Dengan bekal tersebut, mahasiswa mampu mengawinkan pengetahuan teoritis yang mereka dapatkan di perkuliahan dengan kenyataan di dunia kerja.

ResBooK (Resensi Buku), berisi review tentang praktek konsumsi media yang telah dilakukan oleh pembaca. Di sinilah peran mahasiswa komunikasi diasah untuk jeli mengamati media. Pembaca bisa menuliskan pendapat, pengalaman dan kritik mereka atas media yang pernah mereka konsumsi. Bisa berupa pengalaman menonton tayangan televisi, review buku, menonton film atau membaca surat kabar, iklan dan media-media lain. Titik tekannya bukan pada review media layaknya resensi tapi yang lebih ditonjolkan adalah kekritisan pembaca dalam mengonsumsi media.

Sasbud (Sastra dan Budaya), berisi karya seperti cerpen dan puisi. Pembaca dapat berpartisipasi dalam rubric ini dengan mengirimkan tulisannya ke redaksi.

SnapShot, berisi berita-berita singkat tentang peristiwa, event yang terjadi di sekitar kampus UNIFA.

Matakamera, halaman yang memuat foto-foto hasil jepretan mahasiswa secara tidak sengaja dalam komunikasi. rubrik ini merupakan ruang ekspresi bagi mahasiswa yang hobi fotografi. Foto yang dimuat akan disertai komentar dari pengasuh rubrik baik tentang foto tersebut, bisa dari segi teknik, pengaturan cahaya, seni dan lain-lain.

Tips n Trik, rubrik yang berisi panduan atau tips-tips praktis. Materi tips tentunya seputar ketrampilan atau pengetahuan teknis terkait dunia komunikasi misalnya, merawat kamera, desain grafis, merancang iklan, tips magang dan masih banyak lagi (tak tetap)

In-Tech, berisi ulasan tentang inovasi produk-produk teknologi terbaru (tak tetap)

Caping (Catatan Pinggir), Rubrik ini memuat informasi dan pengetahuan-pengetahuan umum yang seharusnya di ketahui oleh mahasiswa.


Pembagian Halaman
Berikut ini adalah pembagian jumlah halaman untuk masing-masing rubrik
Nama Rubrik
Jumlah halaman
Penghuni
1
Daftar menu
1
Mainstream
3
Sosok
2
Laptop (Lipsus)
2
Sasbud
1
Akademika
2
Snapshot
1
Mata Kamera
1
Caping
1
Rubrik tak tetap
Jumlah
1
16

Jadi pembagian halaman bisa jelaskan sebagai berikut :
Kalam sampul             : 1
Halaman isi                : 16
Halaman iklan             : 1
Jumlah total                : 14 halaman

KARAKTERISTIK MEDIA

Fisik
  • Ukuran Tablodi    : 270 x 210 mm
  • Posisi                 : Tegak/ Portait
  • Tebal Halaman    : 14 halaman
  • Jenis Kertas Cover: Art paper 150 gr
  • Jenis Kertas Isi    : HVS 80 gr
  • Warna               : Semi colour
  • Jilid                   : Jahit Benang
  • Finishing             : Wrapping Plastic

Periode Penerbitan
  • Waktu Terbit       : Sekali sebulan, waktu penerbitannya tak menentu
  • Oplah                        : 300 eksemplar
  • Harga                : Rp. 4000,-
  • Area penyebaran : wilayah cakupan UNIFA

STRATEGI PEMASARAN

Agar majalah KERTAS bisa dikenal secara luas dan cepat ke segmen pembacanya, perlu dirancang suatu bauran pemasaran yang meliputi promosi, pemasaran dan distribusi yang tepat.
Beberapa strategi yang akan dilakukan untuk mempromosikan Kepel.Kom adalah
  1. Penyebaran pamflet, dua minggu sebelum edisi perdana terbit, dilakukan penempelan dan penyebaran pamflet terkait launching media baru di kalangan mahasiswa komunikasi di masing-masing kampus.
  2. Jaringan organisasi, pengenalan media KERTAS dalam acara-acara kampus dan pra-kampus
Rucker (1960) dalam Tested Newspaper Promotion menjelaskan beberapa strategi promosi surat kabar. Mengacu pada buku tersebut beberapa strategi pemasaran yang akan dilakukan antara lain
  1. Personal Selling, menawarkan secara langsung majalah KERTAS kepada mahasiswa, dosen dan alumni komunikasi agar mau membeli bahkan berlangganan majalah. Dengan ketentuan bagi hasil bagi penjual untuk tiap eksemplar yang berhasil dijual.
  2. Mewajibkan seluruh pengurus UKM dan Himpunan untuk membeli majalah KERTAS
  3. Bekerjasama dengan HMJ Komunikasi di unversitas lain khususnya di KORWIL III yang meliputi Se-SULSEL
Strategi distribusi agar majalah dapat dengan mudah dan cepat sampai ditangan pembaca antara lain :
  1. Menggunakan tenaga penjualan dengan sistem bagi hasil
  2. Menitipkan pada koperasi mahasiswa, café yang sering dikunjungi mahasiswa
  3. Koordinasi dan kerjasama dengan anggota Ikatan Mahasiswa Komunikasi dan lainnya.

PERIKLANAN

Iklan merupakan salah satu sumber utama pendapatan dari tiap media. Begitu juga dengan majalah KERTAS. ada 3 halaman yang secara khusus disediakan bagi para pengiklan yaitu 2 halaman di sampul belakang dan 1 halaman belakang sampul depan. Sedangkan untuk iklan-iklan dalam ukuran kecil, tidak lebih dari setengah halaman akan di tempatkan di halaman isi.
Target iklan yang diharapkan masuk tentunya disesuaikan dengan pembaca yaitu semua mahasiswa di setiap jurusan UNIFA. beberapa target iklan tersebut antara lain :
Toko alat elektronik, kamera, handycam, komputer
Counter Handphone
Percetakan foto

STRUKTUR ORGANISASI

Bidang Umum
Penanggung Jawab, bertanggung jawab terhadap keseluruhan jalannya organisasi penerbitan, menentukan kebijaksanaan organisasi secara eksternal. Posisi ini dipegang oleh Pemred KERTAS
Pemimpin Umum, bertanggung jawab terhadap keseluruhan jalannya organisasi penerbitan, menentukan kebijaksanaan internal organisasi, yaitu Redpel KERTAS
Koordinator Liputan, Bertanggung jawab atas kebijakan dan strategi redaksional sesuai dengan nilai dan ideologi perjuangan organisasi. Secara keseluruhan bertanggung jawab terhadap operasionalisasi majalah baik jalannya produksi maupun isi majalah. Selain itu Pemimpin redaksi bertugas merencanakan, mengkoordinasikan dan bertanggung jawab terhadap isi materi majalah yang dibuat oleh staf redaksi

Bidang Redaksional
Pemimpin redaksi membawahi redaktur pelaksana dan kabag periklanan
Redaktur Pelaksana, bertugas.
Staf redaksi bertugas mencari dan mengumpulkan materi berupa berita, ilustrasi, foto.

Kepala Bagian Periklanan
Bertugas merencanakan, mengkoordinir serta bertanggung jawa atas kelancaran produksi majalah. Dimulai dari tahap setting, lay out, reproduksi foto, plat hingga naik cetak, membawahi 2 bidang yaitu :
Lay out dan artistic : mengerjakan sampul majalah, ilustrasi, setting dan final artwork.
Finishing : mengerjakan sejak final artwork, pembuatan plat hingga menjadi majalah.

Bidang Usaha
Pemimpin Redaksi membawahi 6 bidang kerja :
  1. Promosi dan Humas
  2. Sirkulasi dan Distribusi
  3. Periklanan
  4. Keuangan
  5. Personalia
  6. Kerumahtanggaan


Dalam pelaksanaannya pembagian kerja belum bisa terpisah satu sama lain. Karena keterbatasan sumber daya manusia maupun dana tidak menutup kemungkinan satu orang menjalankan beberapa tugas sekaligus.

Susunan personalia Tabloid KERTAS

Penanggung Jawab                              : Rektor UNIFA
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi       :
Sekretaris umum                                 :
Redaktur Pelaksana                             :
Koordinator Liputan                             :


Fotografer                                          :
Kabag Iklan                                        :
Kabag. Promosi dan Humas                  :


ESTIMASI DANA

A. Pemasukan

Penjualan majalah 300 eks. X Rp 4000           Rp 1.200.000
Subsidi penerbitan perdana dari UNIFA           Rp    400.000
Iklan                                                         Rp 2.000.000
Donatur                                                     Rp 1.000.000
Total pemasukan                                             Rp 4.600.000

B. Pengeluaran

Biaya Produksi
Biaya bahan dan cetak 300 eks                 Rp 2.300.000

Biaya non produksi

·        PENEMPATAN TARIF IKLAN DI COVER

Cover Belakang Dalam (black&white)             Rp.    200.000

Cover Belakang Dalam(full Colour)                 Rp.    400.000

Cover Belakang Luar (Black&white)                Rp.    300.000

Cover Belakang Luar (Full Colour)                            Rp.    500.000

·        PENEMPATAN TARIF IKLAN DI ISI

1 halaman full colour                                         Rp.    400.000

½ Halaman Colour                                             Rp.    200.000

¼ Halaman Colour                                             Rp.    100.000

1 Halaman Black&White                                   Rp.    300.000

½ Halaman Black&White                                   Rp.    150.000

¼  Halaman Black&White                                  Rp.      75.000

Peralatan                                                            Rp.     100.000

Total pengeluaran                                            Rp 2. 725.000


  
PENUTUP


Demikian proposal penerbitan majalah kampus KERTAS ini kami susun. Kami yakin tanpa dukungan dari semua pihak, rencana mulia ini akan sulit terwujudkan. Besar harapan kami, kiranya majalah kampus UNIFA ini dapat terealisasikan dengan cepat dan baik sehingga dapat bermanfaat bagi masa depan generasi bangsa. Amin ya rabbal alamin

2 komentar: