Problematika
Media
literasi mutlak diperlukan sebagai kemampuan dasar berpikir kritis untuk hidup
di abad informasi. Tiap hari kita diterpa ribuan informasi. Kita harus
selektif dalam memilih informasi mana
yang akan kita respon. Karena batas antara informasi yang benar dan salah,
valid dan invalid semakin kabur. Kita juga harus cerdas dalam menggunakan
informasi, belum tentu informasi yang kita ambil akan membuat hidup kita
semakin baik meskipun informasi tersebut benar.
Ironisnya,
pesatnya pertumbuhan media di Indonesia tidak dibarengi dengan meningkatnya
tingkat literasi media masyarakat kita. Budaya melek media harus dimiliki oleh
seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya untuk para orang tua, guru sekolah,
dosen, tokoh agama atau para pembuat kebijakan, budaya melek media, sikap
kritis dalam mengkonsumsi media justru harus dimiliki oleh golongan yang secara
langsung menjadi penikmat dan sasaran utama media yaitu anak-anak dan remaja
termasuk mahasiswa.
Literasi
media tidak melihat latar pendidikan seseorang. Karena literasi media
sebenarnya cara pandang dari mana sesorang membuka diri terhadap media dan
memaknai pesan yang ia terima dari media. Potter (2001: 7) mengatakan bahwa
literasi media bukanlah sebuah kategori, layaknya status, apakah kita termasuk
di dalamnya atau tidak. Potter melanjutkan bahwa literasi media adalah sebuah
rangkaian kesatuan (continuum). Ia menganalogikan literasi media dengan
sebuah termometer yang mana terdapat derajat untuk menunjukkan tingkatan atau
kualitas.
Dengan
tanpa mengesampingkan sederetan teori dan metode penelitian media, sebenarnya
literasi media hanya masalah kebiasaan saja. Kebiasaan menonton dan
mengkonsumsi media idealnya diiringi dengan pembiasaan untuk mencermati,
menganalisis maksud dari tayangan media tersebut. Meskipun seseorang memiliki
kemampuan atau pengetahuan yang memadai untuk menjadi media-watcher,
belum tentu ia mau untuk mengkritisi media.
Hal
yang menarik untuk dijadikan renungan adalah budaya literasi media di kalangan
mahasiswa, khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi. Dikatakan menarik karena fokus
studi mereka adalah media. Sejak semester awal hingga akhir, mereka mendapatkan
banyak informasi tentang media dan segala aspeknya. Mereka pula yang secara
intens mengamati, mengkaji dan menemukan fakta tentang media. Sayangnya,
tingkat literasi media yang mereka miliki hanya disimpan untuk diri mereka
sendiri. Mereka tahu bahwa banyak hal yang bisa dan harus mereka kritisi dari
media, tetapi yang terjadi justru sikap pembiaran. Bukti konkretnya adalah
masih minimnya, untuk tidak mengatakan tidak ada, tulisan mahasiswa komunikasi
tentang media di media massa. Rubrik semacam suara mahasiswa di harian
Kedaulatan Rakyat, Prokon Aktivis di Jawa Pos dan rubrik sejenis lainnya lebih
banyak diisi oleh mahasiswa dari ilmu non-sosial.
Mungkin
karena mereka berada dalam lingkungan sama dan menganggap yang lain juga tahu
apa ia ketahui. Sehingga mahasiswa Komunikasi merasa tidak perlu menyampaikan
sikap kritis mereka atas media, alih-alih menuliskan gagasan mereka ke media.
Pembiaran
yang terjadi berulang kali membuat mahasiswa menganggap pesan-pesan negatif di
media adalah hal biasa dan lumrah. Pada akhirnya yang terjadi adalah
berkurangnya tingkat sensitivitas (desensitization) terhadap pesan
negatif media. Inilah yang kemudian menjadi sebab hilangnya nalar kritis
mahasiswa atas fenomena sosial yang terjadi di sekelilingnya.
Kenyataan
berbicara bahwa mahasiswa tidak terbiasa melakukan
komunikasi
tertulis. Lebih mudah menyampaikan informasi melalui lisan. Padahal menulis,
khususnya karya ilmiah, adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan penyandang
status kaum akademisi. Aktivitas intelektual adalah proses berpikir, mengamati,
berdiskusi antarwarga akademi dan menuliskan hasilnya dalam bentuk laporan
penelitian. Namun laporan penelitian itu sendiri hanya berfungsi sebagai mental
exercise, laku intelektual, yang akhirnya hanya mengisi rak-rak
perpustakaan. Itulah yang disebut sebagai academic action. Lebih
lanjut, academic action harus pula diikuti dengan apa yang disebut public
action, publikasi atas hasil dari laku intelektual (Wardhana, 1997:v).
Mempublikasikan
hasil refleksi atas realitas ke dalam karya tulis bukan sekedar untuk mencari
status, julukan ataupun gelar akademis. Sebuah karya tulis disusun dan
dipublikasikan lebih sebagai tanggung jawab moral kepada masyarakat. Boleh
dikatakan karya tulis ilmiah adalah anak kandung yang lahir dari rahim
intelektualitas.
Selain
kebiasaan menulis yang masih sangat minim, permasalahan yang dihadapi mahasiswa
komunikasi UNIFA adalah keterbatasan sumber informasi yang menunjang studi
serta kemampuan praktis di bidang kajian komunikasi.
Berangkat
dari kegelisahan atas problematika tersebut dan kebulatan tekad, tabloid ini
hadir sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut.
Media
ini didirikan dengan beberapa tujuan antara lain :
- Menumbuhkembangkan aktivitas media-watch di
kalangan mahasiswa komunikasi UNIFA khususnya dan mahasiswa MAKASSAR pada
umumnya.
- Melatih ketrampilan komunikasi secara
tertulis untuk menyampaikan opini, kritik atau ide di media kampus.
- Menyediakan ruang berekspresi dan apresiasi
bagi mahasiswa komunikasi di bidang fotografi, desain visual, jurnalistik
dan minat lainnya.
- Memberikan informasi, panduan serta
tips-tips yang dapat digunakan sebagai penunjang studi maupun bekal
pengetahuan praktis.
Jenis Media
Jenis
media yang dipilih adalah Medium Tabloid. Pemilihan format tabloid karena
kelebihan yang dimiliki tabloid baik secara fisik maupun materi berita
dibanding format media lainnya.
Secara
fisik, format tabloid memiliki karakteristik :
Lebih
menarik, dengan adanya ilustrasi, gambar maupun foto.
Mudah
dibawa sehingga bisa dibaca di mana saja.
Bersifat
personal, tidak seperti tabloid, koran atau newsletter yang bisa dibaca
beramai-ramai.
Dijilid
dengan baik sehingga mudah didokumentasikan.
Sedangkan
secara kualitas, tabloid bisa memuat tulisan yang lebih banyak dan
panjang. Sehingga memungkinkan untuk
menyajikan liputan berita secara lebih mendalam dan menyeluruh.
Nama Media
Media
ini bernama KERTAS. Nama tersebut sangat tak jauh dari keseharian kita dalam
menggunakan alat tulis menulis ini yaitu sebuah KERTAS.
Secara
harfiah, istilah KERTAS memiliki dua arti :
- KERTAS adalah sebuah barang hasil ciptaan
manusia berupa lembaran-lembaran tipis yang mempunyai fungsi beragam,
KERTAS juga di kenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta
melukis dan masih kegunaannya yang lain alat tulis menulis, yang kini
ketahui bahwa KERTAS ini berwarna putih, jika di artikan adalah suci. Dan
dimana-mana semua orang pasti membutuhkan KERTAS, baik itu untuk menulis,
sebagai pembungkus kacang, di robek-robek, di rekat, di lipat, bahkan di
coreti, maupun sebagai mainan anak-anak dan juga sebagai bahan bakar.
Manfaat KERTAS sangatlah banyak. Berharap KERTAS yang satu ini, yang merupakan
media kampus UNIFA dapat pula seperti KERTAS yang pada umumnya, yang
mempunyai banyak manfaat bagi orang-orang yang membutuhkannya dalam dunia
informasi.
- KERTAS adalah singkatan dari kata
Kreativitas Tanpa Batas, KERTAS hadir dalam ruang lingkup UNIFA tanpa
warna dan akan kami berikan kepada seluruh keluarga besar UNIFA
(mahasiswa, dosen, karyawan dan segenap civitas-civitasnya ), singkatnya
yaitu kepada semua yang ada dalam lingkungan UNIFA. Untuk di warnai sesuai
dengan warna yang di inginkan, warna yang di maksud di sini adalah bakat
dan kreativitas (penulisan, puisi, cerpen, esai, artikel, feature dan
lain-lain).
Nama
bukanlah sekedar sebutan. Nama harus memiliki makna yang mencitrakan pemiliknya
atau harapan dari pemberi nama. Begitu pula nama KERTAS secara simbolis memiliki
makna filosofis yang menyimpan harapan atas eksistensi media ini yaitu :
- Media yang menyediakan ruang kebebasan bagi
ekspresi, gagasan dan pemikiran. Sebuah habitus intelektual bagi
mahasiswa UNIFA khususnya Komunikasi
dalam berekspresi dan saling bertukar gagasan.
- Menjalankan
fungsi solidarity maker di antara mahasiswa, alumni dan dosen UNIFA.
Menumbuhkan semangat dan tekad untuk bersama-sama memajukan almamater. Keteguhan
semangat yang kokoh layaknya tangan yang terkepal
Paradigma
Dengan
melihat realitas industri percetakan dan sumber daya yang ada serta idealita
yang hendak diraih, paradigma yang digunakan dalam pendirian media ini adalah
perpaduan dua paradigma yaitu misionaris dan pasar. Namun lebih condong pada
paradigma yang pertama.
Pemilihan
paradigma ini lebih disebabkan alasan pragmatis dan praktis. Secara struktural,
media ini memiliki berada di bawah payung UKM PERS sebagai induk organisasi. Hubungan
struktural ini membawa konsekuensi bahwa media ini dituntut untuk bisa memenuhi
keinginan dan kebutuhan informasi pembaca tanpa harus menanggalkan idealisme
perjuangan organisasi.
Untuk
menjaga kontinuitas penerbitan, media ini akan banyak bergantung pada pihak
pengiklan, subsidi anggaran dari organisasi, kerja sama serta donasi dari pihak
lain (alumni, dosen, lembaga). Dengan adanya sumber dana tersebut, media ini
bisa dinikmati konsumen secara sukarela dalam hal pembelian.
SEGMENTASI
Sasaran
pembaca majalah KERTAS ini dapat dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan
kontribusi yang diharapkan dari mereka.
Primer
Seluruh
mahasiswa perjurusan UNIFA baik dari progam sarjana maupun diploma yang masih
aktif, terutama mahasiswa tahun pertama yang sebelumnya merupakan Sekolah
Tinggi Komunikasi (STIKOM) hingga pada angkatan ke tiga UNIFA sekarang.
Sekunder
Himpunan
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di propinsi SUL-SEL
Mahasiswa
jurusan komunikasi yang ada di universitas-universitas se-Sulawesi
Tersier
Dosen
di jurusan ilmu komunikasi UNIFA.
Alumni
jurusan ilmu komunikasi UNIFA.
Himpunan
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di Se-SUL SEL.
Lembaga
kajian media.
Secara
umum kelompok primer dan sekunder memiliki karakeristik yang hampir sama.
Geografis
Propinsi
Se-SULAWESI dan sekitarnya
Jarak
antarkampus tidak terlalu jauh, memungkinkan untuk distribusi.
Demografis
Jenis
Kelamin : Laki-laki
dan perempuan
Usia :
18 – 24 tahun
Strata
ekonomi keluarga : menengah ke atas
Psikografis
Suka
pada hal-hal baru.
Belum
memiliki orientasi pekerjaan yang mantap
Memiliki
tingkat akses media yang tinggi
Mengikuti
perkembangan teknologi komunikasi informasi
RUBRIKASI
Tabloid
KERTAS akan mengulas berbagai topic dan menyajikannya di berbagai rubric,
berdasarkan pola bahasan yang telah ditentukan pada tiap rubriknya. Dalam
penyajiannya kami membagi rubric tersebut dalam rubric tetap dan rubric tidak
tetap. Rubrikasi untuk media ini ditentukan dengan mempertimbangkan fungsi dan
kebutuhan atas informasi apa yang diinginkan pembaca. Berdasarkan fungsinya,
rubrik-rubrik dalam KERTAS berusaha memenuhi fungsi informatif, edukatif dan
menghibur.
Berikut
ini adalah rincian rubrikasi yang akan di sajikan :
PENGHUNI,
merupakan pengantar dari redaksi. Melalui rubrik ini, redaksi menyapa pembaca,
menjelaskan garis besar tema di tiap edisi. Selain itu isi dari rubrik ini juga
menggambarkan opini atau keberpihakan media atas fenomena yang diulas.
Daftar
Menu, sesuai dengan namanya rubrik ini akan menunjukkan ulasan apa saja yang
ada disertai dengan petunjuk di halaman berapa ulasan itu ditempatkan. Rubrik
ini akan memudahkan pembaca mencari artikel, ulasan, atau informasi yang
diinginkan secara langsung tanpa membaca dari awal.
Akademika,
berisi tentang informasi seputar akademik, dinamika kampus dan regulasi seputar
perkuliahan. Informasi perkuliahan seperti kalender akademik juga akan di
rampung dalam tabloid ini. Dan juga berisi ulasan berita ringan seputar kampus
UNIFA, yang penyajiannya berupa tulisan bergaya Fature, serta di selingi dengan
informasi tentang lowongan kerja.
Sosok,
untuk rubric ini, kami membaginya dalam dua bagian. Yang pertama memuat ulasan
tentang profil dari seseorang yang berkecimpung di bidang akademik yang
kisahnya dapat menjadi panutan bagi mahasiswa. Ini di maksudkan agar para
mahasiswa akan semakin mengenal para pendidik dan bisa termotivasi lagi dalam
mengembangkan kreasinya.
Dari
Anda, rubrik yang memuat tulisan dari pembaca yang berisikan komentar,
pertanyaan, kritik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tabloid dan kampus
UNIFA itu sendiri. Pembaca bisa mengirimkan tulisan untuk rubrik ini melalui
surat, email atau sms.
Lap
-Top, kependekan dari Laporan Top yang berisi uraian tentang hasil liputan mendalam
atas topik tertentu. Rubrik ini merupakan inti pesan yang ingin disampaikan
media ini kepada pembaca. (Liputan Khusus)
Mainstream,
berisi ulasan topik-topik tertentu yang berkaitan dengan kajian ilmu
komunikasi. rubrik mainstream memiliki tiga sub-rubrik sesuai dengan pilihan
konsentrasi yang ada di jurusan komunikasi UNIFA yaitu media studies,
supporting media dan perspektif media. Dalam bentuk konkret, rubrik mainsteram
berisi artikel tentang produksi media, ke-PR-an, pemasaran, maupun isu-isu
kebijakan komunikasi, dan tak lupa semua jurusan yang ada di UNIFA. Diharapkan
melalui rubrik mainstream, mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan tentang
isu-isu aktual di dunia kerja yang akan mereka geluti. Dengan bekal tersebut,
mahasiswa mampu mengawinkan pengetahuan teoritis yang mereka dapatkan di
perkuliahan dengan kenyataan di dunia kerja.
ResBooK
(Resensi Buku), berisi review tentang praktek konsumsi media yang telah
dilakukan oleh pembaca. Di sinilah peran mahasiswa komunikasi diasah untuk jeli
mengamati media. Pembaca bisa menuliskan pendapat, pengalaman dan kritik mereka
atas media yang pernah mereka konsumsi. Bisa berupa pengalaman menonton
tayangan televisi, review buku, menonton film atau membaca surat kabar, iklan
dan media-media lain. Titik tekannya bukan pada review media layaknya resensi
tapi yang lebih ditonjolkan adalah kekritisan pembaca dalam mengonsumsi media.
Sasbud
(Sastra dan Budaya), berisi karya seperti cerpen dan puisi. Pembaca dapat
berpartisipasi dalam rubric ini dengan mengirimkan tulisannya ke redaksi.
SnapShot,
berisi berita-berita singkat tentang peristiwa, event yang terjadi di sekitar kampus
UNIFA.
Matakamera,
halaman yang memuat foto-foto hasil jepretan mahasiswa secara tidak sengaja
dalam komunikasi. rubrik ini merupakan ruang ekspresi bagi mahasiswa yang hobi
fotografi. Foto yang dimuat akan disertai komentar dari pengasuh rubrik baik
tentang foto tersebut, bisa dari segi teknik, pengaturan cahaya, seni dan
lain-lain.
Tips n
Trik, rubrik yang berisi panduan atau tips-tips praktis. Materi tips tentunya
seputar ketrampilan atau pengetahuan teknis terkait dunia komunikasi misalnya,
merawat kamera, desain grafis, merancang iklan, tips magang dan masih banyak
lagi (tak tetap)
In-Tech,
berisi ulasan tentang inovasi produk-produk teknologi terbaru (tak tetap)
Caping
(Catatan Pinggir), Rubrik ini memuat informasi dan pengetahuan-pengetahuan umum
yang seharusnya di ketahui oleh mahasiswa.
Pembagian
Halaman
Berikut
ini adalah pembagian jumlah halaman untuk masing-masing rubrik
Nama
Rubrik
|
Jumlah
halaman
|
Penghuni
|
1
|
Daftar
menu
|
1
|
Mainstream
|
3
|
Sosok
|
2
|
Laptop
(Lipsus)
|
2
|
Sasbud
|
1
|
Akademika
|
2
|
Snapshot
|
1
|
Mata
Kamera
|
1
|
Caping
|
1
|
Rubrik
tak tetap
Jumlah
|
1
16
|
Jadi
pembagian halaman bisa jelaskan sebagai berikut :
Kalam
sampul : 1
Halaman
isi : 16
Halaman
iklan :
1
Jumlah
total : 14 halaman
KARAKTERISTIK
MEDIA
Fisik
- Ukuran Tablodi : 270 x 210 mm
- Posisi :
Tegak/ Portait
- Tebal Halaman : 14 halaman
- Jenis Kertas Cover: Art paper 150 gr
- Jenis Kertas Isi : HVS 80 gr
- Warna :
Semi colour
- Jilid :
Jahit Benang
- Finishing :
Wrapping Plastic
Periode
Penerbitan
- Waktu Terbit :
Sekali sebulan, waktu penerbitannya tak menentu
- Oplah : 300 eksemplar
- Harga :
Rp. 4000,-
- Area penyebaran : wilayah cakupan UNIFA
STRATEGI
PEMASARAN
Agar
majalah KERTAS bisa dikenal secara luas dan cepat ke segmen pembacanya, perlu
dirancang suatu bauran pemasaran yang meliputi promosi, pemasaran dan
distribusi yang tepat.
Beberapa
strategi yang akan dilakukan untuk mempromosikan Kepel.Kom adalah
- Penyebaran pamflet, dua minggu sebelum edisi
perdana terbit, dilakukan penempelan dan penyebaran pamflet terkait launching
media baru di kalangan mahasiswa komunikasi di masing-masing kampus.
- Jaringan organisasi, pengenalan media KERTAS
dalam acara-acara kampus dan pra-kampus
Rucker
(1960) dalam Tested Newspaper Promotion menjelaskan beberapa strategi promosi
surat kabar. Mengacu pada buku tersebut beberapa strategi pemasaran yang akan
dilakukan antara lain
- Personal Selling, menawarkan secara langsung
majalah KERTAS kepada mahasiswa, dosen dan alumni komunikasi agar mau
membeli bahkan berlangganan majalah. Dengan ketentuan bagi hasil bagi
penjual untuk tiap eksemplar yang berhasil dijual.
- Mewajibkan seluruh pengurus UKM dan Himpunan
untuk membeli majalah KERTAS
- Bekerjasama dengan HMJ Komunikasi di
unversitas lain khususnya di KORWIL III yang meliputi Se-SULSEL
Strategi
distribusi agar majalah dapat dengan mudah dan cepat sampai ditangan pembaca
antara lain :
- Menggunakan tenaga penjualan dengan sistem
bagi hasil
- Menitipkan pada koperasi mahasiswa, café
yang sering dikunjungi mahasiswa
- Koordinasi dan kerjasama dengan anggota
Ikatan Mahasiswa Komunikasi dan lainnya.
PERIKLANAN
Iklan
merupakan salah satu sumber utama pendapatan dari tiap media. Begitu juga
dengan majalah KERTAS. ada 3 halaman yang secara khusus disediakan bagi para
pengiklan yaitu 2 halaman di sampul belakang dan 1 halaman belakang sampul
depan. Sedangkan untuk iklan-iklan dalam ukuran kecil, tidak lebih dari
setengah halaman akan di tempatkan di halaman isi.
Target
iklan yang diharapkan masuk tentunya disesuaikan dengan pembaca yaitu semua
mahasiswa di setiap jurusan UNIFA. beberapa target iklan tersebut antara lain :
Toko
alat elektronik, kamera, handycam, komputer
Counter
Handphone
Percetakan
foto
STRUKTUR
ORGANISASI
Bidang
Umum
Penanggung
Jawab, bertanggung jawab terhadap keseluruhan jalannya organisasi penerbitan,
menentukan kebijaksanaan organisasi secara eksternal. Posisi ini dipegang oleh
Pemred KERTAS
Pemimpin
Umum, bertanggung jawab terhadap keseluruhan jalannya organisasi penerbitan,
menentukan kebijaksanaan internal organisasi, yaitu Redpel KERTAS
Koordinator
Liputan, Bertanggung jawab atas kebijakan dan strategi redaksional sesuai
dengan nilai dan ideologi perjuangan organisasi. Secara keseluruhan bertanggung
jawab terhadap operasionalisasi majalah baik jalannya produksi maupun isi
majalah. Selain itu Pemimpin redaksi bertugas merencanakan, mengkoordinasikan
dan bertanggung jawab terhadap isi materi majalah yang dibuat oleh staf redaksi
Bidang
Redaksional
Pemimpin
redaksi membawahi redaktur pelaksana dan kabag periklanan
Redaktur
Pelaksana, bertugas.
Staf
redaksi bertugas mencari dan mengumpulkan materi berupa berita, ilustrasi,
foto.
Kepala
Bagian Periklanan
Bertugas
merencanakan, mengkoordinir serta bertanggung jawa atas kelancaran produksi
majalah. Dimulai dari tahap setting, lay out, reproduksi foto, plat hingga naik
cetak, membawahi 2 bidang yaitu :
Lay out
dan artistic : mengerjakan sampul majalah, ilustrasi, setting dan final
artwork.
Finishing
: mengerjakan sejak final artwork, pembuatan plat hingga menjadi majalah.
Bidang
Usaha
Pemimpin
Redaksi membawahi 6 bidang kerja :
- Promosi dan Humas
- Sirkulasi dan Distribusi
- Periklanan
- Keuangan
- Personalia
- Kerumahtanggaan
Dalam
pelaksanaannya pembagian kerja belum bisa terpisah satu sama lain. Karena
keterbatasan sumber daya manusia maupun dana tidak menutup kemungkinan satu
orang menjalankan beberapa tugas sekaligus.
Susunan
personalia Tabloid KERTAS
Penanggung
Jawab : Rektor UNIFA
Pemimpin
Umum/Pemimpin Redaksi :
Sekretaris
umum :
Redaktur
Pelaksana :
Koordinator
Liputan :
Fotografer :
Kabag
Iklan :
Kabag.
Promosi dan Humas :
ESTIMASI
DANA
A. Pemasukan
Penjualan
majalah 300 eks. X Rp 4000 Rp
1.200.000
Subsidi
penerbitan perdana dari UNIFA Rp 400.000
Iklan Rp
2.000.000
Donatur Rp
1.000.000
Total
pemasukan Rp 4.600.000
B.
Pengeluaran
Biaya
Produksi
Biaya bahan dan cetak 300 eks Rp 2.300.000
Biaya
non produksi
·
PENEMPATAN TARIF IKLAN DI COVER
Cover
Belakang Dalam (black&white) Rp. 200.000
Cover
Belakang Dalam(full Colour) Rp. 400.000
Cover Belakang
Luar (Black&white) Rp. 300.000
Cover
Belakang Luar (Full Colour) Rp. 500.000
·
PENEMPATAN TARIF IKLAN DI ISI
1 halaman
full colour Rp. 400.000
½ Halaman
Colour Rp. 200.000
¼ Halaman
Colour Rp. 100.000
1 Halaman
Black&White Rp. 300.000
½ Halaman
Black&White Rp. 150.000
¼ Halaman Black&White Rp. 75.000
Peralatan
Rp. 100.000
Total
pengeluaran Rp
2. 725.000
PENUTUP
Demikian
proposal penerbitan majalah kampus KERTAS ini kami susun. Kami yakin tanpa
dukungan dari semua pihak, rencana mulia ini akan sulit terwujudkan. Besar
harapan kami, kiranya majalah kampus UNIFA ini dapat terealisasikan dengan
cepat dan baik sehingga dapat bermanfaat bagi masa depan generasi bangsa. Amin
ya rabbal alamin
inovatif
BalasHapusthanks for your creativity impress me to make my exam...
BalasHapus